Total Tayangan Halaman

Senin, 03 Desember 2018

Datang dengan Kedewasaan

Gambar terkait

Ketika kau datang kembali
semua terasa berbeda
semua terasa lebih dewasa
kau dan aku . . .

lagi-lagi kau datang
bukan untuk memberi harapan
tapi justru untuk mempertegas
kuharap . . .
apa yang kita inginkan sama
apa yang kita do'akan sejalan
semoga Allah merestui
dan alam pun mengiringi

Kelak,
jika waktu yang kita tentukan
jika saat yang kita inginkan tiba
semoga kita sudah saling membaik

Do'aku masih sama,
jika kau baik untukku
semoga Dia memudahkan
tapi jika kau tak baik untukku
semoga Dia menggantikan

dan kita bisa terus bersama
tanpa ada ikatan yang sia-sia
tanpa ada ikatan yang tak jelas
dengan begitu, seperti apapun nanti
kita masih bisa tetap berkomunikasi

dan jika kelak, benar kau lah orangnya
akan ku ceritakan semua kisah ini
akan ku tunjukkan semua tulisan ini

Rabu, 19 September 2018

Diam

 Hasil gambar untuk diam



Cobalah,
Menguatkan hati
menegarkan diri
dan menjernihkan pikiran

Kau tau,
tak mudah menenangkan hati sedang dalam sakit
tak mudah mengindahkan wajah sedang dalam amarah
tak mudah mengatur ucapan sedang dalam emosi
semua terasa percuma dan sia-sia
sebab hanya kita sendiri yang merasakan
sebab hanya kita sendiri yang memahami

Diam,
sudah cara paling akhir
sudah sikap tanpa pilihan
karena diam adalah
amarah yang paling menyakitkan
karena diam adalah
akibat dari hal yang paling memuakkan

Jika,
sudah tiba waktunya
bom itu dapat meledak
tapi ingatlah
Allah saja Maha Pengampun
bukan berarti kau seperti Dia
tapi lihatlah
betapa Allah yang punya segalanya
masih berkenan Mengampuni hambanya
lalu, apa hak mu yang tak mau memaafkan?

Kalaulah,
perlakuan mereka masih saja teringat
wajarlah, karena kau diberi akal untuk mengingat
tapi bukan berarti tak memaafkan bukan?
anggaplah ini perjalanan
tanpa perlakuan dari mereka
kau tak akan dewasa

Senin, 17 September 2018

Akhir dari Tanyaku

 Gambar terkait


Akhirnya . . .
tanyaku berakhir disini
jawabmu begitu tegas
dan inilah yang ku nanti

Kini aku tau kemana kaki ini harus melangkah
kini aku mengerti kemana hati ini harus mengarah
dan aku sudah paham bagaimana harus bersikap

Terima kasih
sudah menjadi sosok dalam ceritaku
terima kasih
sudah menjadi paragraf dalam tulisanku
terima kasih
sudah menjadi alasan dalam kedewasaanku

Dan maaf . . .
mungkin memang hanya sampai disini
aku sudah mulai lelah
bukan berarti aku menyerah
tapi . . . 
karena aku sudah berusaha pasrah


Kepasrahan yang Mendalam

 


Tak ada kata yang dapat menggambarkan tentangmu lagi
kini yang ku tau
kita sedang sama-sama berjuang
berjuang demi cita-cita
dan demi cinta

aku yakin jika benar kamu orangnya
cepat atau lambat kau akan menjemputku
bukan untuk serta merta dimiliki
tapi untuk kau jaga
bukan juga untuk disakiti
tapi untuk kau sayangi
semoga apa yang sedang kita perjuangkan
mampu kita raih hingga mencapai tujuan

aku tak pernah meminta
kau harus seperti apa
atau kau harus bagaimana
aku hanya berdo'a
kelak kau berani meminta izin
kepada dua orang yang kusayangi
kepada dua orang yang menyanyangiku
tanpa mengharap balasan
dan aku terus berdo'a
kelak kau mampu membawaku
dan keluarga kita
menuju surga-Nya

jangan cemas
jangan gusar
kita hanya butuh sedikit waktu
untuk saling bertemu
kita hanya butuh sedikit ruang
untuk saling berjuang
tenangkan hatimu
terangkan pikiranmu
dan riuhkanlah hatimu
dengan do'a serta menyebut nama-Nya

karena hanya Dia-lah
sang Maha segalanya
yang menciptakan rasa
dan mempertemukan raga

kini . . .
sampailah aku pada "Kepasrahan yang Mendalam"

Rabu, 05 September 2018

Datanglah Kembali

 Hasil gambar untuk menunggumu kembali

menunggumu datang kembali, adalah caraku bertahan
jika memang kau yakin, kembalilah dan tanyakanlah (lagi)
saat ini belum ada jawaban pasti tentang pertanyaanmu
sebab masih banyak pertanyaan lain tentangmu
sebab masih banyak juga hal yang harus ku lakukan saat ini

tetap bertahan untuk menjaga satu hati
mungkin karena belum ada hal yang paling menyakitkan
atau karena belum ada yang sepertimu
sekalipun aku bertemu dengan yang lebih baik
aku tetap memilihmu

aku tak pernah pergi
aku hanya ingin berjarak
agar bisa lebih yakin
jika memang kau orangnya

semoga pilihanku tak salah
dan kau kembali di waktu yang tepat

Kamis, 30 Agustus 2018

Yakin ? Bismillah


Hasil gambar untuk yakinGambar terkait















berkali-kali mencoba pergi
namun tetap kembali
berkali-kali mencoba melupakan
namun tetap dalam ingatan

kini aku justru ragu
mana rasa yang paling benar
meminta untuk dijauhkan
tapi didekatkan
meminta untuk dilupakan
tapi dipertemukan
bahkan aku meminta untuk digantikan
tapi justru semakin diyakinkan

apa memang semua ini hanya sebuah harapan
apa memang semua ini hanya aku yang ciptakan
bisakah kita saling berbicara lewat alam ?
bisakah kita saling meyakinkan lewat do'a?

belakangan aku bermimpi tentangmu
apakah saat itu kau sedang merindukanku?
atau memang hanya aku saja yang punya rindu ini
berikan tandamu untukku
bantu aku untuk memahaminya

Senin, 09 Juli 2018

Langitku sudah tak sama lagi

Gambar terkait
Langitku sudah tak sama lagi,
dulu pernah berwarna, dan tertawa bersama burung-burung
dulu pernah biru,
dulu juga memiliki awan yang berarak,
tapi sekarang, langit seakan mendung
bahkan pernah beberapa kali hujan

aku merasa dulu langitku lebih luas dari sekarang
selalu siap mendengar petir dan kilat yang datang, meski sedang terik dan berwarna
entah, karena langitku yang mulai menyempit
atau memang awan dan pelangi yang sudah tak mau lagi bersama

kini . . .
aku tak mau lagi berharap pada awan
sebab awan bisa meninggalkan langit
aku tak mau lagi berharap pada pelangi
sebab ia hanya datang di beberapa kesempatan saja

aku akan coba melihat burung-burung yang terbang bebas
berkicauan di setiap pagi
ditemani semilir angin
dan . . . 
secangkir semangat

selama ini aku sudah berusaha menerima segala musim
dari penghujan, panas, kemarau, hingga hujan kembali
semua hanya masalah waktu
jika pada akhirnya langitku hanya bisa memilih
aku akan memilih, langit untuk tetap menerima segala kehendak-Nya
ketika matahari terbit, awan yang berarak, mendung mengundang gerimis, 
kemudian hujan, berharap ada pelangi, hingga terbenamnya matahari, dan . . .
tetap meluaskan langit untuk melihat keindahan bulan dan taburan bintang di setiap malam

segala yang gelap dan mendung belum tentu buruk
segala yang terang dan cerah tak selalu baik
yang terpenting, adalah langitku tetap luas dan ikhlas menerima apa yang sudah di takdirkan

Senin, 16 April 2018

Memilih pergi dan menutup hati (Lagi)

Gambar terkait



aku sudah terlampau jauh mengharapkanmu,
untuk kedua kalinya, aku ingin menjauh darimu
kau tau,
ada yang mengatakan, jika kita pernah memilih menghindar maka bukan dia yang kau mau,
dan kini . . .
aku sudah kedua kalinya melakukan ini.

1. karena kau memilih untuk berada diantara aku dan dia
   hingga tiba dimana kau memutuskan untuk berjarak dengan dia.
2. karena kau memilih untuk berada disisiku,
   tapi ternyata kau hanya ingin memanfaatkan kedekatan kita kah ???

sudah cukup aku mencoba membuka sedikit hati untuk kau.
nyatanya kau hanya membuatku terus berpikir untuk menjauh bahkan menghilang dari kehidupanmu.
berkali-kali aku mencoba untuk menjauh, tapi yang ku benci adalah kenapa berkali-kali pula aku merasa ingin kembali ?
aku merasa kau sudah seperti cermin diriku,
mungkinkah dengan mengubah diri serta apa yang ada di dalam diri ini, mampu membuatku bertemu yang lebih baik lagi darimu ?
ataukah aku mampu membuat cerminku berubah seperti apa yang aku lakukan ?
jika iya, mungkin aku memilih yang kedua.

entahlah . . .
semua masih sangat abu-abu 
dan aku memilih untuk menutup hati (lagi)

Senin, 26 Maret 2018

Mungkinkah Bersama

Adakah kita menjadi cerita di masa depan ?
Mungkinkah saat ini kita harus berjarak ?
Atau bahkan . . .
kamu bukan jodohku ?

tapi kenapa ?
kenapa harus seperti ini?
jikalau memang nanti, kita bisa bersama, kenapa bukan nanti saja?
jikalau memang nanti, tak bisa bersama, buat apa kita bertemu saat ini?

tapi aku berfikir,
mungkin Allah sedang memberi ku kesempatan
kesempatan untuk bagaimana rasanya menyayangi dengan tulus



Kamis, 22 Februari 2018

Melepasmu Karena-Nya

Hasil gambar untuk embun pagi yang indah
Pagi yang berbeda hari ini,
mungkin karena semalam
aku meneteskan air mata karena Allah,
sejatinya kita diciptakan hanya untuk Allah
karena kita juga akan kembali ke hadapan-Nya

Melihat beberapa teman lewat social media
membuat hati dan pikiran ini lebih terbuka
bahkan ketika aku mendengar,
bahwa mungkin aku tak akan lama lagi tinggal di kosan ini
aku masih bisa merasa tenang
karena aku yakin segala sesuatu hanyalah kehendak-Nya

Begitu pun dengan melepasmu
melepasmu untuk melanjutkan semangat hidup
semangat hidup untuk menuju masa depan
semangat hidup untuk membahagiakan

Aku melepasmu, karena-Nya
aku melepasmu, karena kita
kita sabar saja dengan waktu dan segala pertemuan
jika memang kita berjodoh
ku harap kamu, dan aku
sudah menjadi manusia yang lebih baik
lebih baik untuk memahami agama
lebih baik untuk memahami segala ketentuan-Nya

Aku tenang,
jika kita saling mendo'akan
aku senang,
jika kita saling menyapa
dan kita akan menang
jika kita saling menjaga

Dengan "Bismillah" aku melepasmu, dan
Dengan "Alhamdulillah" jika aku bisa bersamamu
.
.
.
.
.
.
.
(kutipan)
“Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, makin jauh Yusuf darinya, dan ketika Zulaikha mengejar cinta Allah. Allah datangkan Yusuf untuknya”.
.
.
.
aku menyayangimu karena-Nya

Selasa, 20 Februari 2018

Belajar dari Secangkir Kopi

Hasil gambar untuk secangkir kopi
aku belajar dari secangkir kopi
secangkir kopi yang disuguhkan siang hari

warna kopi, hitam
aroma kopi, begitu khas
rasa kopi, sungguh nikmat
apa arti dari secangkir kopi ?
banyak . . .
aku menyadari bahwa hitam tak selalu buruk
aku menyadari bahwa hitam tak selalu pahit
sekalipun kopi itu pahit, tapi tak pernah mengecewakan penikmatnya
kopi yang pahit, masih bisa ditambah gula bukan?
kopi yang pahit, masih bisa menghasilkan aroma yang melegakan bukan?

begitulah cinta,
sekalipun kita mengalami kepahitan,
yakinlah bahwa setelahnya akan ada manis yang kita rasakan
sebab kita tulus menerima kepahitan
sebab secangkir kopi juga tulus memberi aroma yang tak terlupakan

perihal secangkir kopi di siang hari,
mungkin seperti aku yang merindukanmu 
mampu terjaga hingga larut malam hanya karena merindukanmu

bila ku minum secangkir kopi di malam hari
mungkin seperti aku yang menanti kehadiranmu
aku ingin terus terjaga hingga pagi hanya untuk menanti kedatanganmu
sebab hati akan rela menanti hanya untuk cinta 


 katanya . . . 
"Cinta itu seperti kopi, enak diminum kalo masih panas, tapi resikonya jadi cepat habis. 
Biar gak cepat habis diminumnya pelan-pelan, Tapi resikonya jadi dingin . . ."
kalau kau pilih mana?