Story is History
Berdamai dengan masa lalu melalui tulisan
Total Tayangan Halaman
Kamis, 31 Oktober 2024
90 Hari menuju Pertemuan
Selasa, 30 April 2024
Seperti Belajar Berjalan
Senin, 31 Oktober 2022
60 Hari menuju Lembaran Baru
Tak terasa langkah kaki masih diberi kesempatan sampai pada hari ini 31 Oktober 2022
sejauh apapun diri melangkah, tetap saja rasanya ingin kembali ke keluarga
sebanyak apapun yang aku cari, tetap saja rasanya selalu ingin ku beri ke keluarga
Memilih Berhenti untuk Bertahan
begitu katanya...
Jumat, 20 November 2020
Batas Kemampuan
Kelebihan mu adalah ketika kau mampu melampaui batas diri
tapi semakin kau mengejar dan menggapai, kau harus siap lelah
bahkan sakit hingga berdarah
Namun entahlah,
apakah diri ini sudah melakukannya dengan baik?
apakah diri ini harus dan terus memaksakan diri hingga tercapai?
tercapai untuk siapa?
untuk diri?
atau justru orang lain?
Kau akan lelah bahkan sakit
ketika kau melakukan semuanya
bukan karena diri sendiri
lebih sakit lagi ketika masanya
kau berusaha memenuhi keinginan dan ekspektasi orang lain
Hidup bukan hanya tentang mereka
tapi juga tentang dirimu sendiri
bukan egois
tapi untuk apa, menutupi luka orang lain sedangkan dirimu lebih terluka?
kebahagiaanmu tidak di tangan mereka bukan?
kebahagiaanmu bukan tanggung jawab mereka kan?
semua itu atas kehendak-Nya dan tanggung jawabmu sendiri !!!
Tak perlu merasa gagal,
jika kau tak mampu memenuhi ekspektasi orang lain
mereka tidak hidup dengan keberhasilanmu
walau mereka dapat menjadi bahan pelajaranmu
kerikil atau duri dalam perjalananmu
kau harus tetap melewatinya
Merasa gagal lah ketika kau tak mampu membantu
merasa gagal lah ketika kau tak mampu menolong
bukan karena kau lebih,
tapi karena kau tak mau.
Sebenarnya selalu ada salah dalam setiap langkah
selalu ada keliru dalam setiap tingkah
sekarang kau merasa gagal karena langkah dan tingkahmu sendiri
karena apa?
karena kau terus memikirkan ekspektasi orang lain.
hingga lupa bahwa kau hampir kalah
bukan dengan mereka
tapi kalah dengan dirimu sendiri !
Selasa, 17 September 2019
Menepi dan Memilih

Aku memilih menepi,
karna sampai detik ini,
aku belum mengerti,
dan aku masih mencari arti,
apa arti dari pertemuan ini,
Sekilas aku sudah ikhlas,
bahkan lebih rela dari sebelumnya,
tapi masih ada yang menunggu jawabanku disana,
dia yang tak pernah kuduga kehadirannya,
sampai detik ini suaranya masih ada,
Aku ingin berusaha menutup pintu untukmu,
tapi rupanya, kamu lupa caranya berpamitan,
agar aku lebih tenang melepasmu,
sebagai sesuatu yang kusebut "kenangan".
Aku ingin mencoba membuka pintu untuknya,
tapi rupanya, aku lupa caranya menyambut dengan hangat,
agar dia bisa senang saat berkunjung ke rumahku
sebagai sesuatu yang kusebut ". . . . . . . . . ."
Senin, 03 Desember 2018
Datang dengan Kedewasaan

Ketika kau datang kembali
semua terasa berbeda
semua terasa lebih dewasa
kau dan aku . . .
lagi-lagi kau datang
bukan untuk memberi harapan
tapi justru untuk mempertegas
kuharap . . .
apa yang kita inginkan sama
apa yang kita do'akan sejalan
semoga Allah merestui
dan alam pun mengiringi
Kelak,
jika waktu yang kita tentukan
jika saat yang kita inginkan tiba
semoga kita sudah saling membaik
Do'aku masih sama,
jika kau baik untukku
semoga Dia memudahkan
tapi jika kau tak baik untukku
semoga Dia menggantikan
dan kita bisa terus bersama
tanpa ada ikatan yang sia-sia
tanpa ada ikatan yang tak jelas
dengan begitu, seperti apapun nanti
kita masih bisa tetap berkomunikasi
dan jika kelak, benar kau lah orangnya
akan ku ceritakan semua kisah ini
akan ku tunjukkan semua tulisan ini