menanti dalam ruang hampa, semu dan penuh pertanyaan
pelan-pelan bertumbuh dalam ikhlas
Berdamai dengan masa lalu melalui tulisan
Aku adalah perempuan yang tidak sedang mencari jalan paling mudah dalam mencintai.
Aku sedang memilih jalan yang jujur—yang kadang tidak pasti, tapi penuh niat baik.
Aku sedang bersama seseorang yang Allah datangkan ketika hati belajar mengikhlaskan.
Bukan kebetulan mungkin, bahwa inisial namanya sama denganku—karena kami memang terasa seperti satu jiwa, hanya dibedakan oleh bentuk, perjalanan hidup, dan waktu.
aku sadar betul dia belum sepenuhnya siap, dan aku tahu itu.
Tapi aku juga tahu: dia sedang berusaha. Dia tidak bersembunyi. Dia tidak lari.
Dan aku memilih untuk tetap ada di sisinya—bukan karena aku buta, tapi karena aku bisa melihat hatinya yang terbuka.
Aku pernah bertanya dalam diam:
"Salahkah aku karena menunggu?"
Lalu aku sadar—aku tidak sedang diam. Aku sedang berjalan, hanya saja langkahku mengikuti irama yang berbeda.
Aku tetap bertumbuh, tetap merasa, tetap menjaga cinta ini agar tidak kehilangan arah.
Aku tidak menunggu dalam kegelapan.
Aku menunggu sambil menyalakan lentera kecil di hati—bernama harapan.
Aku tidak menunda hidupku.
Aku menjalani hari-hari sambil menggenggam sesuatu yang belum jadi, tapi nyata: komitmen.
Aku tahu akan ada hari-hari di mana aku lelah.
Hari di mana kata-kata dari luar terasa menusuk.
Tapi di hari-hari seperti itu, aku akan kembali ke sini—ke catatan ini,
dan mengingat bahwa aku berani mencintai, bahkan sebelum semua orang menganggap waktunya "tepat."
Aku percaya pada waktu Allah.
Aku percaya bahwa jika aku dan dia dijaga oleh niat baik dan kesabaran, maka semesta akan mengizinkan kami menjadi satu—dengan cara kami sendiri, dengan kekuatan yang kami bangun perlahan.
Doaku hari ini sederhana:
Semoga "kamu" dijaga dalam usahamu. Semoga aku tetap kuat dalam hatiku.
Dan semoga jalan menuju “kita” benar-benar akan sampai—meski tidak cepat, tapi penuh makna.
Karena cinta ini bukan tentang siapa duluan sampai, tapi siapa yang tetap memilih untuk tidak pergi.
— Aku, yang mencintaimu dengan sadar